Monday, June 8, 2015

Beware Indonesia..Myanmar is coming

Myanmar. Negara yang kini sedang ramai diperbincangkan karena mengusir etnis Rohingya  dari wilayah yang dulu bernama Birma. Beberapa negara termasuk Indonesia khususnya Aceh, kini menjadi rumah sementara bagi umat muslim minoritas tersebut setelah terapung - apung di lautan.

Namun kita tidak akan berbicara soal itu meski tetap mengutuk perilaku Pemerintah Myanmar. Kita berbicara tentang kemajuan pesat sepakbola Myanmar. Pesat dengan ukuran sebagai wakil Asia Tenggara pada Piala Dunia U-20 Selandia Baru, semifinalis Piala Asia U-19 tahun 2014, Juara Hassanal Bolkiah Trophy 2014 dan memastikan lolos ke semifinal Sea Games Singapura 2015 tanpa cacat sejauh ini (termasuk mengalahkan Indonesia).

Semua catatan diatas merupakan prestasi para pesepakbola level umur (U-19, U-20, dan U-23) di Myanmar. Tidaklah aneh karena dipimpin oleh konglomerat Myanmar, Zaw Zaw, MFF (Myanmar Football Federation) memang memfokuskan pada pembinaan usia muda.

Beberapa kerjasama dengan pembangunan akademi sepakbola dilakukan oleh MFF seperti bekerjasama dengan klub Albirex Niigata. Selain itu juga bekerjasama dengan klub Gamba Osaka dan Panasonic menyelenggarakan football clinic. MFF juga menjalin kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi Ooredoo yang menghadirkan coaching clinic sebagai bagian kerjasama Ooredoo dengan Paris Saint Germain.

Pembenahan infrastruktur pun dilakukan seperti merehab fasilitas latihan timnas U-23 di kota Yangon. Pada tahun 2010 MFF bersama FIFA membangun Mandalay Football Academy dan pada tahun 2012 mendirikan Pathein Football Academy.


Pathein Football Academy ( Ayeyawady )


Pembenahan juga dilaksanakan pada sisi kompetisi dengan merilis Myanmar National League sejak tahun 2009. Dengan adanya kompetisi ini maka status kompetisi menjadi profesional. Selain itu juga melengkapi dengan kompetisi lainnya seperti MFF Cup dan Myanmar National League Cup. Berdasarkan data yang didapat timnas Myanmar U-19 bergabung di MNL-2 sebagai tim tamu pada kompetisi divisi 2 tersebut.

Bukan hanya pembenahan pada timnas pria. Karena dengan kerjasama FIFA, mereka juga mengembangkan sepakbola wanita. Saat ini statusnya bisa dibilang sebagai penguasa Asia Tenggara bersama Thailand dan Vietnam. Runner up Piala AFF 2015, merebut medali perunggu Sea Games 2013, perwakilan Asia Tenggara di Piala Asia 2010 dan 2014 adalah beberapa prestasi terakhir timnas wanita Myanmar.





Pembinaan sepakbola usia muda juga dilakukan oleh Myanmar dengan menyelenggarakan MNL Youth atau MNL U-12 hasil kerjasama dengan Kementerian Pendidikan. MFF juga menyelenggarakan kompetisi wanita dengan tajuk MFF Digicel's Cup.

Dengan pembangunan yang terus dilaksanakan tak heran Myanmar menjadi salah satu pesaing serius Indonesia dikawasan Asia Tenggara. Bahkan ga aneh juga Indonesia berhasil dikalahkan dengan skor mencolok.

Prestasi Myanmar bukan hanya dilapangan tetapi juga dalam manajemen sepakbola, penghargaan AFC Dream Asia pada tahun 2013 menjadi salah satu bukti perkembangan sepakbola Myanmar.

Indonesia? kok malah berantem....



No comments:

Post a Comment