Thursday, May 21, 2015

Lord Atep, Bagusnya di Posisi Apa?

Lord. Gelar kebangsawanan Inggris ini disematkan pada Atep pemain asal Cianjur yang telah 5 musim lebih bergabung bersama Persib Bandung. Tentunya Ratu Elizabeth dari Inggris tidak memberikan gelar ini. Para bobotoh - lah yang menambahkan "Lord" sebagai penghargaan kepada Atep atas penampilan bagusnya diawal pertandingan grup AFC Cup 2015 dan QNB League 2015 yang sudah dituntaskan secara force majeure.

3 gol berturut - turut ke gawang New Radiant Maladewa, Ayeyawady United Myanmar, dan Lao Toyota FC, juga satu gol ke gawang PBR di QNB League membuat bobotoh melihat musim ini sebagai kebangkitan Atep.

Memang di 2 tahun terakhir Atep sebagai winger kiri mulai merubah (kembali) gaya bermainnya. Setelah sempat identik dengan dribble step over yang membuat ia disebut meniru Cristiano Ronaldo, kini ia lebih sering membuka ruang ke daerah sayap seperti pada  Piala Walikota Padang seperti pernyataannya tentang gaya bermain yang berubah.



Atep itu wasting time, ngalilakeun (berlama - lama), selalu ingin melewati lawan dengan gocekan dan berbagai kalimat yang mengekspresikan kegemasan kala melihat pemain kelahiran tahun 1985 ini bermain. Tapi bagaimana pun gemas dan kesal, semua hilang ketika ia mencetak gol. Soal naluri gol mesti diakui Atep bisa dijadikan pilihan.

Hanya saja selepas awal musim yang baik, Atep terlihat kembali mengalami penurunan. Saya lihat ia selalu ditempatkan disisi kiri dalam formasi 3 penyerang. Pun ia tidak dipatok tetap diam dikiri. Ia sering ada dikotak 12 untuk menyambar setiap umpan yang dilepas rekannya. Dalam beberapa pertandingan terakhir ia ditempatkan dilini depan bersama Tantan dan M.Ridwan. Dua nama ini yang kini menjadi motor serangan dan gol bagi Maung Bandung. Terutama Tantan yang mempunyai kemampuan untuk membuka pertahanan lawan.

Pada sisa 3 pertandingan babak grup AFC Cup, M.Ridwan mengambil alih peran sebagai goal getter. Dalam 2 pertandingan QNB League 2015, Atep seolah kehilangan sentuhan dalam melakukan dribble. Ia justru lebih banyak menutup peluang serangan ketika offensive play sedang dibangun.

Kegemarannya dalam mengelabui lawan sering terlihat hanya masalahnya lawan sudah tidak mudah ditipu lagi lewat kelincahan gerakan kakinya. Menempatkan ia disisi kiri sekarang bukanlah pilihan yang baik karena kecepatannya pun tidak prima lagi.

Menempatkan ia diposisi tengah pada 3 penyerang juga bukan pilihan yang baik meskipun Persib semenjak musim lalu jarang memakai striker murni tetapi penempatan Atep disitu juga rasanya tidak akan optimal.

Melihat rekor golnya di tahun ini, Atep kini bertanformasi sebagai right man on the right place. Dimana ada bola jatuh ke ruang yang tidak terkawal pemain bertahan lawan, ia akan memanfaatkannya, ia selalu ada di sisi blind side lawan. Ini sesuatu yang bagus karena di AFC Cup, Persib tidak memiliki striker berpengalaman.

Masalah akan timbul ketika inisiator serangan di kiri maupun kanan sedang mengalami kemandekan, karena itu tadi ada yang menurun dari performa Atep. 

Rasanya baik Jajang Nurjaman maupun Emral Abus, harus kembali mengotak - atik formasi jika Ilija Spasojevic belum bisa diturunkan pada babak 16 AFC Cup 27 Mei mendatang.

sumber:
simamaung.com
panditfootball.com

No comments:

Post a Comment